A. Definisi Infrastruktur Jaringan
Suatu infrastruktur jaringan terdiri dari perpaduan banyak
technology dan system. Sebagai administrator jaringan anda harus mumpuni dalam
menguasai technology-2 terkait agar nantinya infrastruktur jaringan anda bisa
dipelihara dengan mudah, di support dengan baik, dan memudahkan dalam troubleshooting
jika terjadi suatu masalah baik itu berupa masalah kecil sampai ambruknya
system jaringan anda secara global.
Fisik dan logical Infrastruktur
Suatu infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen-2 fisikal
dan logical yang memberikan pondasi konektifitas, keamanan, routing, manajemen,
access, dan berbagai macam fitur integral jaringan. Misalkan jika jaringan kita
terhubung Internet, maka kita akan lebih banyak memakai protocol TCP/IP suite
yang merupakan protocol paling banyak dipakai pada jaringan baik pada jaringan
berskala kecil dirumahan sampai jaringan global internet.
a) Infrastruktur Fisik
Suatu infrastruktur yang akan banyak berhubungan dengan komponen
fisik suatu jaringan (tentunya sesuai dengan design
jaringan yang anda buat) seperti:
1) Yang berhubungan dengan masalah perkabelan jaringan, yaitu kabel jaringan yang
sesuai dengan topology jaringan yang anda pakai. Misal jika dalam jaringan anda
memakai backbone Gigabit Ethernet maka sudah seharusnya anda memakai kabel
CAT5e yang bisa mendukung speed Gigabit.
2) Semua piranti jaringan seperti:
· Router yang
memungkinkan komunikasi antar jaringan local yang berbeda segmen,
· Switches,
bridges, yang memungkinkan hosts terhubung ke jaringan
· Servers yang
meliputi seperti server data file, Exchange server, DHCP server untuk layanan
IP address, DNS server dan lain-2, dan juga hosts .
3) Infrastruktur fisik bisa
termasuk didalamnya technology Ethernet dan
standard wireless 802.11a/b/g/n, jaringan telpon umum (PSTN), Asynchronous
Transfer Mode (ATM), dan semua metoda komunikasi dan jaringan fisik nya.
b) Infrastruktur Logical
Infrastruktur logical dari suatu jaringan komputer bisa
merupakan komposisi dari banyak elemen-2 software yang menghubungkan,
mengelola, dan mengamankan hosts pada jaringan. Infrastruktur logical ini
memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer melewati jaringan fisik yang
sesuai dengan topology jaringan. Sebagai contoh dari infrastruktur logical ini
adalah komponen-2 seperti :
1) Domain Name System (DNS), yang merupakan system untuk
memberikan resolusi name dari permintaan resolusi name dari clients.
2) Directory services, yang merupakan layanan
directory untuk meng-authentikasi dan authorisasi user untuk
masuk dan menggunakan resources jaringan.
3) Protocol-2 jaringan seperti protocol TCP/IP,
protocol jaringan yang sangat popular dan paling banyak dipakai sebagai
protocol jaringan dari berbagai platform jaringan baikberplatform windows,
Linux, Unix dan lainnya.
4) System keamanan jaringan
seperti:
· Jika anda
memakai jaringan Windows server, anda mestinya sudah melengkapi dengan system
update patch yang dideploy secara automatis kepada semua host dalam jaringan
anda seperti WSUS (Windows System Update Services).
· System
keamanan terhadap virus, kalau untuk kepentingan jaringan yang besar anda sudah
seharusnya membangun suatu system antivirus corporate edition dimana semua
clients akan terhubung ke server ini untuk download signature datanya secara
automatis.
· System
keamanan terhadap segala macam ancaman terhadap jaringan anda yang juga terkait
dengan infrastruktur fisik anda seperti firewall, pemakaian IPSec pada koneksi
remote VPN dan lainnya.
· Segala macam
policy dan guidelines dari corporate tentang pemakaian resource jaringan juga
tidak kalah pentingnya. Misal policy tentang pemakaian email dalam company yang
tidak (mengurangi) untuk pemakaian pribadi seperti mailing list yang bisa
memungkinkan banyak email spam dalam system exchange anda.
5) Software client penghubung ke
server, dan lain-2.
Setelah terbentuknya jaringan infrastruktur logical ini sebagai
administrator perlu mempunyai pengetahuan untuk bisa memahami segala aspek
technology yang terlibat didalamnya. Seperti anda harus bisa membuat design IP address untuk
bisa dimplementasikan berdasarkan jaringan fisik yang ada, bagaimana anda akan
memberikan IP address sebagai identitas masing-2 host
pada jaringan, dan juga harus bisa melakukan troubleshooting kalau
terjadi permasalahan
jaringan yang berhubungan dengan konektivitas, addressing,
access, security maupun masalah name resolution.
Dan yang lebih penting juga adalah masalah planning anda dalam
menghadapi suatu disaster – suatu bencana dalam jaringan anda. Bagaimana anda
menyiapkan terjadinya suatu disaster, dan bagaimana anda akan melakukan
restorasi kalau disaster itu benar-2 terjadi dan menyebabkan system anda
ambruk. Untuk itu anda harus bisa mengantisipasi sejak dini dengan suatu
perencanaan terhadap disaster.
Ad Hoc dan Infrastruktur
Ad Hoc secara bahasa berarti “untuk suatu keperluan atau
tujuan tertentu saja“. Dalam pengertian lain, jaringan ad hoc adalah jaringan
bersifat sementara tanpa bergantung pada infrastruktur yang ada dan
bersifat independen.
Ad Hoc Network adalah jaringan wireless yang terdiri dari
kumpulan mobile node (mobile station) yang bersifat dinamik dan spontan, dapat
diaplikasikan di mana pun tanpa menggunakan jaringan infrastruktur (seluler
ataupun PSTN) yang telah ada. Contoh mobile node adalah notebook, PDA dan
ponsel. Jaringan ad hoc disebut juga dengan spontaneous network atau
disebut MANET (Mobile Ad hoc NETwork).
Contoh Penggunaan/Aplikasi di lapangan :
Operasi militer, seperti yang telah diujicobakan kawasan
pertempuran di Sudan. Dengan jaringan ad hoc, mempermudah untuk akses informasi
antar personil militer.
Komersial, jaringan ad hoc dapat digunakan pada situasi emergency
atau upaya penyelamatan (rescue operation), seperti banjir atau gempa bumi dan
entertainment seperti acara live music.
Jaringan yang cepat tersedia dengan menggunakan notebook untuk
menyebarkan dan berbagi informasi di antara user seperti dalam konferensi
atau ruang kuliah.
Personal Area Network, untuk jarak pendek (short distance) lebih
kurang 10 m, Ad hoc Network secara mudah berkomunikasi antar bermacam peralatan
(seperti PDA, laptop dan telepon seluler) dengan laju data yang rendah.
B. Alat dan bahan
1. Access Point
Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal,
yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan
wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi
internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio,
ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau,
semakin tinggi kekuatan sinyal(ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas
jangkauannya.
2. Antena Omni
Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda
memerlukan antena omni eksternal, meski ketika anda membeli access point sudah
dilengkapi antena omni, namun belumlah cukup karena hanya berkekuatan sekitar
3-5dB, untuk memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni
eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB. Antena Omni ini memiliki pancaran
atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana
saja.
3. Box Access Point
Untuk melindungi access point anda, maka diperlukan pelindung
berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat besi, rata-rata kotak ini
sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box ini memang harus diletakkan
persis di bawah antena.
4. Kabel Pigtail/Kabel Jumper
4. Kabel Pigtail/Kabel Jumper
Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan
antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang
diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi
sinyal(loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor
disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.
5. POE (Power Over Ethernet)
Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk “menghidupkan”
access point maka anda memerlukan alat “POE” ini yang fungsinya mengalirkan
listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda
tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih
praktis dan hemat.
6. Kabel UTP/STP
Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga
diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access
point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa
ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel
UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang
dilewatkan melalui POE.
7. Penangkal Petir (Lightning Arrester)
Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang
berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel
pembumian(grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat
access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya
ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai
sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat
wireless tetap rentan terhadap serangan petir.
· Tower
Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.
Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.
· 1 buah
Access Point
· Satu atau
lebih PC/laptop
· Port NIC
· 1 buah kabel
UTP (Straight)
· LAN tester
C. Sistem Kerja Infrastruktur
1) Konfigurasi
sederhana :
Dibutuhkan
“wireless network card” pada masing-masing komputer.
Masuk
ke “wireless network card properties” dan set “SSID” dengan nama tertentu
(unique).
Set
IP LAN static pada komputer. Patikan kita mengkonfigurasi IP komputer tersebut
dalam satu subnet dan range yang sama.
Set
“network card” pada mode “ad-hoc”, bukan “infrastructure”.
Satu
sebagai host (access point) yang lain sebagai client. Atau semua bisa berperan
sebagai host (multihost)
2) Cara
konfigurasi Ad Hoc :
Pada
dasarnya jaringan AdHoc sangat sederhana dalam konfigurasinya, karena pada
jaringan ini tidak memerlukan wireless router maupun access point.
Cara
mensetting komputer utama :
Klik
Start> Control Panel> Network Connections
· Klik
kanan pada wireless network connection, lalu klik Properties
· Pada
Wireless Network Connection Properties, klik tab Wireless Networks – Klik Add
pada bagian Preferred networks
· Selanjutnya
isilah Network Name (SSID) untuk jaringan yang akan anda buat – Jangan lupa
untuk mencentang check box This is a computer-to-computer (ad hoc)network:
wireless access point are not used – Anda juga dapat membubuhkan WEP Password
agar koneksi anda aman.
· Klik
OK dan OK lagi untuk menyimpan konfigurasi.
Jika
komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi
printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode
infrastruktur. Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani
komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada
PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak
access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.
3) Konfigurasi
Infrastruktur (Client Server) dengan AP (Access Point)
Untuk
dapat digunakan, tentunya Access Point harus dikonfigurasikan terlebih dahulu.
Terdapat dua cara untuk mengkonfigurasikan Access Point(AP). Pertama,
konfigurasi menggunakan W-LAN(Wireless LAN) card yang dipasang pada slot PCI,
USB wireless ataupun mengunakan card PCMCIA. Kedua, konfigurasi menggunakan
kabel UTP yang dihubungkan antara NIC di PC dengan salah satu port RJ-45 yang
terdapat di AP.
1) Pasangkan
adaptor AP ke listrik rumah. Setelah access point menyala, hubungkan kabel UTP
ke NIC yang ada di PC anda, kemudian pasangkan ujung satunya lagu ke port nomor
1 di access point.
2) Setelah
semuanya selesai, buka kontrol panel dengan cara mengklik Start/Control Panel,
kemudian klik Network Connections.
3) Setelah
dialog Network Connection tampil, klik kanan icon ethernet LAN lalu pilih
Properties.
4) Pada
kotak This connection uses the following items, klik internet Protocol(TCP/IP)
kemudian klik tombol Properties.
5) Pilih
opsi Use the following IP address, lalu pada IP address masukkan IP dan subnet
mask-nya. Untuk kelasnya, sesuaikan dengan kelas IP perangkat WLAN anda. Akhiri
dengan mengklik tombol OK.
6) Setelah
selesai, buka web browser anda lalu pada address bar ketikkan
‘http://192.168.1.1’ kemudian tekan Enter.
7) Maka
akan muncul jendela user name dan password, pada user name ketik ‘admin’
kemudian pada bagian password biarkan saja kosong, tekan Enter.
Karena disini AP W-LAN merek Linksys yang kita gunakan, maka kita tidak perlu merasa bingung dengan segala perbedaan tampilan yang ada. Karena pada umumnya konfigurasi AP tidak terlalu berbeda jauh.
Karena disini AP W-LAN merek Linksys yang kita gunakan, maka kita tidak perlu merasa bingung dengan segala perbedaan tampilan yang ada. Karena pada umumnya konfigurasi AP tidak terlalu berbeda jauh.
8) Setelah
anda menekan tombol Enter tadi, maka akan tampil jendel konfigurasi Access
Point Linksys. Klik tab Wireless, dijendela inilah anda akan memasukkan nama
jaringan wireless yang akan anda gunakan, atau yang sering disebut dengan
SSID(Service set identifier).
9) Pada
Wireless Channel, klik tombol dropdown lalu pilih channel yang ingin anda
gunakan.
10) Untuk
Wireless SSID Broadcast, pilih opsi Enable. Setelah semuanya selesai, simpan
konfigurasi anda dengan cara mengklik tombol Save.
11) Tunggu
beberapa saat jika proses menyimpan tadi telah selesai, maka akan tampil sebuah
gambar. Klik tombol Continue untuk melanjutkan
Sekilas
tentang channel:
Pemahaman
tentang channel sangat penting diketahui, karena channel merupakan sebuah
bagian pada pita atau band frekuensi. Penentuan sebuah channel yang tepat
sangat penting dilakukan agar setiap frekuensi tidak saling bertumpuk (overlap)
dengan jaringan WLAN disekitar kita. Pada frekuensi 2.4GHz ini, ada channel
yang dapat anda gunakan.
Keuntungan
:
Tidak
memerlukan dukungan backbone infrastruktur sehingga mudah
diimplementasikan dan sangat berguna ketika infrastruktur tidak ada ataupun
tidak berfungsi lagi.
Mobile
node yang selalu bergerak (mobility) dapat mengakses informasi secara real
time ketika berhubungan dengan mobile node lain, sehingga pertukaran data
dan pengambilan keputusan dapat segera dilaksanakan.
fleksibel terhadap
suatu keperluan tertentu karena jaringan ini memang bersifat sementara.
Dapat
direkonfigurasi dalam beragam topologi baik untuk jumlah user kecil hingga
banyak sesuai dengan aplikasi dan instalasi (scalability).
Kerugian
( Permasalahan) :
Packet
loss (rugi-rugi paket) akan terjadi bila transmisi mengalami kesalahan
(error).
Seringkali
terjadi disconnection, karena tidak selalu berada dalam area cakupan.
Bandwidth
komunikasi yang terbatas
Lifetime
baterai yang singkat.
Kapasitas
kemampuan jangkauan mobile node yang terbatas dan bervariasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar